Archive for November, 2011

Siapa Benjamin Netanyahu?

Posted in Israel with tags , , , , , , , , on November 17, 2011 by indonesiaunderground

BenjaminBibiNetanyahu (Templat:Bahasa Ibrani Binyamin Netanyahu; lahir di Tel Aviv, Israel, 21 Oktober 1949; umur 62 tahun) adalah Perdana Menteri Israel. Ia menjabat juga sebagai Ketua Partai Likud, sebagai anggota Knesset, sebagai Menteri Kesehatan Israel, sebagai Menteri Urusan Pensiunan Israel, dan sebagai Strategi Ekonomi Menteri Israel.

Netanyahu adalah menteri pertama dan satu-satunya Perdana Menteri Israel yang lahir di Israel setelah fondasi Negara Israel. Netanyahu bergabung dengan Angkatan Pertahanan Israel pada tahun 1967 di mana ia menjabat sebagai komandan di unit komando elit yaitu Sayeret Matkal, mengambil bagian dalam berbagai misi termasuk misi penyelamatan sandera dari Sabena Penerbangan 571 dibajak pada tahun 1972 (kebetulan di bawah pimpinan Ehud Barak). Dia berjuang di Perang Yom Kippur pada tahun 1973 dan mencapai pangkat kapten sebelum habis. Netanyahu menjabat sebagai Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-bangsa 1984-1988, anggota Partai Likud, dan Perdana Menteri dari bulan Juni 1996 sampai Juli 1999. Netanyahu Menteri Luar Negeri (2002-2003) dan Menteri Keuangan (2003-Agustus 2005) di pemerintah Ariel Sharon, tapi ia berangkat dari perbedaan pendapat mengenai rencana perpisahan jalur Gaza. Dia merebut kembali kepemimpinan Likud pada tanggal 20 Desember 2005. [1] Pada pemilu 2006, Likud tidak buruk, memenangkan dua belas kursi. Pada bulan Desember 2006, Netanyahu menjadi pejabat Pemimpin Oposisi di Knesset dan Ketua Partai Likud. Pada bulan Agustus 2007, ia mempertahankan kepemimpinan Likud dengan mengalahkan Moshe Feiglin dalam pemilihan partai. Setelah pemilihan parlemen 10 Februari 2009, dimana Likud ditempatkan pihak kedua dan sayap kanan memenangkan mayoritas, Netanyahu membentuk pemerintahan koalisi. Dia adalah saudara Komandan Pasukan Khusus Israel Yonatan Netanyahu, yang meninggal selama misi penyelamatan sandera, dan Ido Netanyahu, seorang penulis Israel dan dramawan.

Pada tahun 2010, majalah Inggris New Statesman terdaftar Benjamin Netanyahu di 11 dalam daftar “50 Dunia Angka Paling Berpengaruh 2010”.

Latar Belakang Keluarga

Benjamin ialah putra Zila dan Ben-Zion Netanyahu (nama aslinya Milikowsky). Sanak keluarga Netanyahu berasal dari Lituania. Ben-Zion ialah profesor Sejarah Yahudi dan mantan editor Hebrew Encyclopedia (Ensiklopedi Ibrani), dan bekas pembantu senior dari Zeev Jabotinsky. Kakaknya Yonatan ialah militer yang terbunuh pada Operasi Entebbe pada 1976. Adiknya Iddo ialah radiolog dan penulis. Ketiga bersaudara ini pernah berdinas di satuan pengintai Sayeret Matkal.

Ketika ia berusia 14 tahun, keluarganya pindah ke Amerika Serikat dan menetap di Cheltenham Township, Pennsylvania, sebuah daerah pinggiran kota Philadelphia. Ia lulus dari SMA Cheltenham. Ia memiliki gelar B.Sc dalam Arsitektur dari Institut Teknologi Massachusetts, dan MBA dari MIT Sloan School of Management. Ia juga pernah belajar ilmu politik di Harvard dan MIT. Setelah sekolah pasca-sarjana, Netanyahu kembali ke Israel. Netanyahu mempunyai seorang anak perempuan, Noa, dari pernikahannya yang pertama dengan Micki Weizman. Pernikahan Netanyahu uang kedua adalah dengan Fleur Cates, yang berpindah menjadi pemeluk Yudaisme karena hanya ayahnya yang Yahudi. Kini ia beristrikan Sarah, istrinya yang ketiga, dan dari dia ia memperoleh dua orang anak yaitu Yair and Avner.

Setelah terjun sebentar di dunia bisnis, Netanyahu diangkat menjadi Wakil Kepala Misi dari Kedutaan Besar Israel di Washington, D.C. pada 1982. Kemudian ia diangkat menjadi duta besar Israel untuk Amerika Serikat, dari 1984 hingga 1988. Ia terpilih menjadi anggota Knesset pada 1988 dan duduk di pemerintahan yang dipimpin oleh Yitzhak Shamir dari 1988 hingga 1992. Shamir pensiun dari politik tak lama setelah kekalahan Likud dalam pemilu 1992. Pada 1993, untuk pertama kalinya partai ini mengadakan pemilihan pendahuluan untuk memilih pemimpinnya, dan Netanyahu menang setelah mengalahkan Binyamin Ze’ev Begin, anak almarhum PM Menachem Begin, dan politikus veteran David Levy. (Ariel Sharon mula-mula juga ikut memperebutkan kepemimpinan Likud, namun segera mengundurkan diri ketika jelas bahwa ia akan mendapatkan dukungan yang sangat kecil.)

Perdana Menteri

Netanyahu dipilih pada 1996 setelah gelombang aksi jihad pejuang Palestina menyerang warga sipil Israel. Shimon Peres-yang didukung di TPS-tak bisa menghentikannya dan kepercayaan publik padanya merosot dengan cepat Pada 3 dan 4 Maret 1996, pejuang Palestina mengadakan 2 serangan aksi jihad yang mematikan dan membunuh 32 warga Israel. Kedua serangan itu ialah katalisator utama dalam kejatuhan Peres, yang akhirnya melenyapkan hak pilih karena ketidakmampuannya menghentikan aksi jihad melawan orang-orang Israel. Tak seperti Peres, Netanyahu tak percaya pada ‘jasa baik’ Yasser Arafat dan memelihara kemajuan proses perdamaian terhadap Otoritas Palestina memenuhi kewajibannya-terutama melawan pejuang Palestina. Slogan kampanyenya ialah “Netanyahu-menjaga Perdamaian”.

Sering pemerintahan yang baru mengabaikan yang telah menjadi keputusan pemerintahan sebelumnya. Begitu juga Netanyahu yang berasal dari garis keras Israel ini. Perdamaian yang telah dirintis pendahulunya Yitzhak Rabin dan Shimon Peres diabaikan begitu saja. Sebagai contoh, menurut hasil kesepakatan Perjanjian Oslo, pasukan Israel mesti ditarik dari sejumlah daerah pendudukannya. Namun, sampai beberapa tahun, hal itu tak direalisasikan akibat pergantian pemerintahan.

Sebagai PM ia berunding dengan Yasser Arafat pada forum Persetujuan Wye, namun banyak pernyataan ia mencoba mematikan banyak kemajuan. Pendekatan Netanyahu untuk perundingan perdamaian terkenal dengan:

“Jika mereka akan memberi – mereka akan menerima. Jika mereka takkan memberi – mereka takkan menerima”.
“יתנו – יקבלו. לא יתנו – לא יקבלו”

Tiada kemajuan dalam pembicaraan perdamaian dengan orang-orang Palestina dan Netanyahu gagal mewujudkan langkah yang disetujui atas Persetujuan Oslo. Pada 1996, Netanyahu dan walikota Yerusalem Ehud Olmert memutukan membuka keluaran Tembok Barat. Ini meletuskan 3 hari pergolakan dari orang-orang Palestina, mengakibatkan lebih dari selusin warga Israel dan ribuan warga Palestina terbunuh.

Walaupun ia berprogram melawan ‘terorisme’, Netanyahu dibenci kebanyakan elit dan media massa yang dikenal dengan sayap kiri Israel. Setelah serentetan skandal yang panjang (termasuk gosip tentang istrinya) dan pengusutan membuka perlawanan padanya dalam tuduhan korupsi, Netanyahu kehilangan dukungan dari publik Israel.

Setelah dikalahkan Ehud Barak pada Pemilu Israel 1999, secara temporer Netanyahu beristirahat dari politik.

Pada 2002 setelah Partai Buruh Israel meninggalkan kekuasaan dan mengosongkan jabatan Menlu, PM Ariel Sharon mengangkat Netanyahu sebagai Menteri Keuangan. Netanyahu meragukan Sharon pada kepemimpinan dalam partai Likud tetapi gagal memecat Sharon. Setelah pemilihan 2003, Netanyahu menerima jabatan Menteri Keuangan dalam koalisi terbaru bentukan Sharon. Netanyahu tak sekarang mendukung konsep negara Palestina di masa depan, meski pada 2 kesempatan di tahun 2001, ia menunjukkan keinginannya mempertimbangkan gagasan “Komite Sentral Likud Menolak Negara Palestina” (Haaretz Daily, 13 Mei 2002).

Sebagai Menteri Keuangan, Netanyahu menjalankan rencana ekonomi yang hebat untuk memperbaiki ekonomi Israel dari keterpurukannya selama Intifadah al Aqsa. Rencana itu meliputi langkah terhadap pasar bebas, walau telah dilihat banyak lawannya kontroversial.

Pada 7 Agustus 2005, Netanyahu mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan dalam protes terhadap rencana penarikan Israel dari Jalur Gaza dan digantikan oleh Ehud Olmert.

Menyusul penarikan Ariel Sharon dari Likud, Netanyahu ialah salah satu calon yang mengincar jabatan kepemimpinan. Percobaan terbarunya sebelum ini ialah pada September 2005 saat ia mencoba memegang lebih awal untuk kedudukan ketua Partai Likud position, sedangkan partai ini masih berkuasa dalam kancah perpolitikan Israel- lalu secara efektif mendepak Ariel Sharon dari jabatannya. Partai ini menolak usul itu. Netanyahu mengambil kembali kepemimpinan pada 20 Desember dengan 47% suara.

Sumber : wikipedia, dan berbagai sumber.

Benjamin Netanyahu Pembohong!!

Posted in Israel, USA, Who is The Real Terrorist? with tags , , , , , , , , , , , , on November 17, 2011 by indonesiaunderground

Obama – Sarkozy mengakui bahwa Netanyahu adalah PEMBOHONG!!!

Berikut cuplikan beritanya (disadur dari republika.co.id).

SARKOZY : SAYA TAK TAHAN DENGAN NETANYAHU, DIA PEMBOHONG.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM–Rupa-rupanya sosok Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu bikin kesal sesama pemimpin negara. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Presiden AS Barack Obama ketahuan kesal terhadap Netanyahu.

Dalam salah satu laman Prancis, Arret Aur Images, Sarkozy dikabarkan menyebut Netanyahu sebagai pembohong. Ia mengatakan hal ini ketika bertemu dengan Obama di pertemuan G20 di Cannes, pekan lalu

“Saya tak tahan melihat Netanyahu. Dia itu pembohong,” kata Sarkozy, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Selasa.

Obama pun tak kalah kesal. Melihat Sarkozy dongkol, Obama mengatakan, “Anda kesal, tapi saya harus berurusan dengan Netanyahu setiap hari.”

Menurut laman berita tersebut, gumaman dua pemimpin negara adidaya ini rupanya terdengar oleh telinga jurnalis yang tengah meliput G20, 3 November lalu. Mengapa bisa demikian? Ada kesalahan teknis yang membuat mereka tak sengaja mendengar percakapan rahasia via monitor itu.

Tapi sehari kemudian, apa yang dikatakan Sarkozy berbeda. Sarkozy mengutuk program nuklir Iran, dan mengatakan Prancis akan bertindak bila keamanan Israel terancam.

INILAH ISI GUNJINGAN OBAMA – SARKOZY

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, Kamis lalu tak menyadari bahwa mikrofon di ruang pertemuan di KTT G20 di Cannes sedang menyala, saat ia menyebut Benjamin Netanyahu sebagai  “pembohong”

“Saya tidak tahan dengan Netanyahu, dia pembohong,” kata Sarkozy pada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Obama, yang juga tak menyadari bahwa mikrofon telah diaktifkan dan sedang dipantau oleh wartawan melalui headset, mengungkapkan hal yang sama.

“Anda muak dengan dia, bagaimana dengan saya yang harus berurusan dengan dia bahkan lebih sering daripada Anda,” jawab Obama, seperti ditulis koran Haaretz yang terbit di Israel.

Obama juga mengeluh kepada Sarkozy tentang suara Prancis yang mendukung keanggotaan Palestina di UNESCO, dan memintanya untuk memberitahu Palestina untuk menghentikan langkah sepihak mereka di PBB.

“Kita harus memberlakukan sanksi ekonomi pada Palestina,” kata Obama.

Beberapa wartawan, termasuk beberapa dari dari organisasi media besar, mendengar pembicaraan itu tetapi tidak melaporkan  pada awalnya. Para wartawan saat itu sepakat, memberitakannya akan merupakan pelanggaran atas etika jurnalistik.

Namun, satu media Prancis, Arret Sur Images, memutuskan untuk membukanya secara luas.

OBAMA AKUI BERGUNJING SOAL NETANYAHU

REPUBLIKA.CO.ID, HAWAII – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakui gunjingannya dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy soal Benjamin netanyahu, namun menolak untuk membahas pembicaraan mereka.

“Sehubungan dengan insiden ‘mikrofon panas’ di Perancis, aku tidak akan mengomentari percakapan yang kami lakukan,” kata Obama di Hawaii.

Menyadari bahwa mikrofon di ruang pertemuan di KTT G20 di Cannes adalah pada, Sarkozy terdengar pada 3 November menyebut Netanyahu “pembohong” dalam apa yang dia pikir merupakan pertukaran pribadi dengan Obama.

“Saya tidak tahan Netanyahu, dia pembohong,” kata Sarkozy Obama, yang juga menyadari bahwa mic telah dihidupkan dan sedang dipantau oleh wartawan melalui headset digunakan untuk terjemahan simultan.

Obama tidak benar-benar membela Netanyahu dalam percakapan itu, baik. “Kau muak dengan dia, tapi aku harus berurusan dengan dia bahkan lebih sering daripada Anda,” jawab Obama, menurut laporan kawat layanan.

Meskipun ia menolak untuk mengomentari referensi dengan Netanyahu, Obama menguraikan isi sisa percakapan dengan Sarkozy. “Percakapan utama saya dengan Presiden Sarkozy dalam pertemuan berkisar seputar kekecewaan signifikan saya bahwa Perancis telah memilih berpihak pada Palestina untuk bergabung dengan UNESCO, tahu benar bahwa di bawah hukum kita, konsekuensi bagi badan dunia itu adalah Amerika Serikat akan memotong dana bantuannya,” katanya.

“Saya konsisten membuat argumen bahwa satu-satunya cara kita akan memecahkan situasi Timur Tengah adalah jika Palestina dan Israel duduk di meja dan bernegosiasi; bahwa tidak akan berjalan dengan semestinya jika ada pihak yang potong kompas melalui PBB,” lanjut Obama.

Obama menambahkan, “Percakapan (dengan Sarkozy) sangat jujur ​​dan tegas tentang masalah itu. Dan yang konsisten dengan pernyataan baik pribadi maupun publik.”

Beberapa wartawan, termasuk beberapa dari media besar, mendengar percakapan awal antara Obama dan Sarkozy tapi awalnya tidak melaporkannya, menyetujui antara mereka sendiri bahwa jika dipublikasi akan merupakan sebuah pelanggaran kode etik jurnalistik. Pernyataan muncul Selasa di situs Prancis yang relatif tidak jelas.